Friday 12 June 2009

DAMPAK ICT - TIK

Betapa ruwetnya hidup ini. Lantaran sebuah email, seorang ibu rumah tangga beranak 2 (dua) yang masih belita mendekam di penjara. Sekarang, cerita yang tidak kalah seru, gara-gara curhat di facebook, seorang guru PNS berstatus tersangka dan siap-siap 'juga' dijebloskan ke penjara. Lha kalau sudah begini, apa pula gunanya teknologi komunikasi ?

Sesungguhnya, di jaman yang sudah menjadikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi andalah hampir di segala aspek kehidupan, maka sesungguhnya bagaimana seharusnya manusia menempatkan TIK atau ICT (information - communication - technology) ini secara bijaksana ? Lha kalau segala hal yang berkaitan dengan ICT menjadi perkara 'kan ya jadi repot ... ?

Dari urusan dagang, cari jodoh, koran on line, tv on line, ngumpulin saudara atau kerabat yang tercerai-berai, nangkep koruptor hingga kampanye presiden saat ini mengandalkan ICT. Artinya, sesungguhnya ICT diciptakan untuk membantu berbagai proses dan aktivitas komunikasi antar manusia agar menjadi lebih cepat dan efisien.

Persoalannya, berbagai media hybrid atau canggih yang menjadi turunan dari produk ICT mempunyai kharakter, kekurangan, kelebihan dan peruntukan yang berbeda. Ironisnya, kondisi ini seringkali tidak dipahami baik oleh pengguna maupun berbagai pihak lainnya yang berkepentingan dengan penggunaan ICT, baik secara personal maupun institusional. Selain itu, namanya juga media, maka berbagai produk ICT itu pada dasarnya merupakan alat bantu, dalam hal ini sebagai wahana atau media komunikasi. Jadi, walaupun sama-sama menggunakan kemajuan ICT bukan berarti semua media itu merupakan media massa alias media yang ditujukan untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas.

Pada awalnya, kemajuan ICT memang menghasilkan produk yang lebih membawa manfaat pada kepentingan komunikasi massa, seperti penggunaan ICT pada jaringan radio dan siaran televisi. Namun persoalannya saat ini perkembangan ICT telah berinovasi dan menciptakan berbagai media yang peruntukannya juga menyentuh bagi komunikasi secara personal, seperti penggunaan telepon seluler, surat elektronik atau e-mail, jejaring sosial virtual seperti friendster yang one way, multiplay dan blogspot yang semi interaktif hingga facebook yang interaktif atau two way communication secara just in time.

Jadi, yang perlu dipahami dengan kemajuan ICT saat ini adalah bahwa kemajuan ICT telah menciptakan dan menyediakan berbagai produk inovatif, yang dulunya hanya menghasilkan berbagi produk yang peruntukannya untuk komunikasi massa bagi kepentingan orang banyak, kini telah berhasil menghasilkan berbagai produk komunikasi interpersonal yang bermanfaat bagi kepentingan komunikasi antar personal.

Kedua perbedaan produk inovatif 'akibat' kemajuan ICT ini selayaknya tentu tidak mengubah hakekat fungsi media berdasarkan kelompok publiknya, apakah massal atau personal. Artinya, bahwa sebagai media massa maka pesan yang terkandung dalam produk ICT yang bersifat komunikasi massa maka menjadi pesan untuk konsumsi umum atau khalayak. Sebaliknya, ICT sebagai media personal (HP, email, dll.), maka pesan yang terkandung di dalamnya menjadi kepentingan personal pula.

Persoalan berikutnya, kini ICT menjadi sebuah kegiatan yang telah diandalkan sekaligus telah dimanfaatkan di berbagai aspek kehidupan perlu dikaji oleh banyak pihak yang meliputi kegiatan ICT itu sendiri. Artinya, kegiatan ini perlu pengkajian pakar komunikasi, teknologi, hukum, dll. untuk mengatur secara tegas batasan-batasan yang mana menjadi ruang publik dan yang mana yang menjadi ruang pribadi sesuai fungsi & kharakteristik masing-masing media tersebut secara ilmiah dan obyektif.

Begitulah keberadaan ICT saat ini, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka bisa menjadi bencana. Maka kuasailah teknologi, bila tidak kita akan tertinggal atau bahkan ditelikungi oleh teknologi, terjebak oleh teknologi. Ibarat menggunakan sebuah keris sakti, bila tidak mampu menguasai dan mengalahkan kharisma si keris, bahkan membuka dan mengeluarkan keris dari tempatnya dengan cara yang salah bisa-bisa akan melukai diri sendiri ....

No comments:

Post a Comment