Media komunikasi yang dapat digunakan PR dalam menyampaikan pesan-pesannya sangat beragam. Selain itu, masing-masing media tersebut pun memiliki keunggulan masing-masing. Kuncinya adalah pada target yang hendak dicapai PR dalam berkomunikasi dengan publiknya. Artinya, setiap sasaran tertentu, membutuhkan media komunikasi dengan kharakteristik tertentu pula sehingga proses komunikasi dapat berlangsung lebih optimal.
Berikut ini adalah beberapa jenis media komunikasi yang umum digunakan PR dalam berkomunikasi, antara lain :
- Surat Kabar (eksternal), umumnya memiliki keunggulan dalam hal periodisitasnya yang relatif pendek. Artinya, surat kabar kebanyakan terbit harian, paling lama mingguan dengan format yang sangat beragam dan memuat banyak berita. Karena perioditasnya yang pendek, aktualitas yang ditawarkan surat kabar jauh lebih progresif ketimbang majalah;
- Majalah (eksternal & internal), sebaliknya majalah periodeistasnya paling pendek adalah mingguan, dua mingguan, bulanan, tri wulanan, bahkan ada pula yang semesteran atau tahunan. Dengan sifat kemunculannya yang lebuh panjang, tentu aktualitas yang ditawarkan majalah tidak sebaik surat kabar. Namun, majalah memiliki kekuatan dalam menyajikan informasi secara lebih mendalam, detil dan luas;
- Bulletin (eksternal & internal), kalau yang ini secara fisik bentuknya seperti majalah namun jumlah halamannya jauh lebih sedikit.
- News letter (internal), news letter bukan press release. News letter adalah bentuk media yang menyerupai tabloid dalam jumlah halaman yang lebih sedikit. Biasanya news letter ini dibuat dalam format 4-8 halaman dengan ukuran lebih kecil dari ukuran koran. Di sejumlah institusi, news release terbit secara mingguan atau dua mingguan. Sebagai media dengan format menyerupai surat kabar, kekuatan news letter pun relatif mirip dengan surat kabar yang ringan, ekonomis dan just in time dalam penyajian beritanya.
- Papan pengumuman (internal), media yang satu ini jelas tidak memiliki perioditas yang baku, karena papan pengumuman memiliki keuatan yang bersifat insidentil namun berlaku langsung secara masal dengan biaya yang sangat murah.
Nah, dari sejumlah media tersebut di atas tergolong media komunikasi konvensional. Saat ini dengan kemajuan teknologi, maka media konvensional pun tampil dalam bentuk virtual, antara lain :
- E-magazine, media jenis ini merupakan media konvensional yang juga dipublikasikan melalui jaringan virtual/internet. Jadi, beberapa perusahaan memberlakukan dua cara sekaligus, yaitu apa yang tercetak di media majalah konvensional, juga dapat diakses secara on line melalui electronic magazine. Namun tidak jarang pula perusahaan yang menerbitkan e-mag-nya sama sekali berbeda dengan majalah konvensionalnya. Dalam hal ini, tentu e-mag tidak lagi berfungsi sebagai penguat atau pelengkap, namun sebagai tersendiri dengan sajian informasi yang juga berbeda;
- Website, media ini umumnya tampil jauh lebih komplit dan tidak muncul layaknya media dengan rubrik yang khusus seperti dalam e-mag, tapi jauh lebih komplit hingga informasi penungjang lainnya seperti sejarah organisasi, produk dll. yang tidak ditampilkan dalam media konvensional lain pada umumnya;
- Blog, merupakan media virtual yang tampil melulu berupa kumpulan artikel. Dalam penaksesannya, blog jauh lebih sederhana dan memudahkan pembaca dalam mencari sumber informasi yang dibutuhkan;
Yang menarik di antara keuda jenis media tersebut di atas, ternyata hingga saat ini media konvensional tetap masih memiliki kekuatan tertentu dan menjadi acuan bagi para pelaku bisnis. Walaupun ada masanya sejumlah surat kabar internasional mengalami gulung tikar dengan booming perkembangan media on line, namun tetap media konvensional memiliki kekuatan tersendiri dalam menguasai waktu yang tidak dimiliki oleh media on line.
No comments:
Post a Comment