Wednesday 22 April 2009

TIPS BEKERJA BAGI PROFESIONAL HUMAS

Pada prinsipnya, profesi humas atau komunikasi dapat bekerja di institusi mana saja, sepanjang institusi tersebut kegiatan komunikasinya telah melembaga (state of being). Namun, bekerja di institusi yang mengandalkan peran komunikasi dengan bekerja di perusahaan yang menjadikan profesi humas atau peran komunikasi sebagai penunjang akan membawa dampak dan kepuasan yang sangat berbeda bagi para praktisi humas.

Bila seorang praktisi humas bekerja di perusahaan yang menjadikan bidang kehumasan hanya sebagai pelengkap atau pendukung saja, maka umumnya, kegiatan dan fungsi humas tidak dapat berperan secara optimal.

Sebaliknya, bila pra praktisi humas bekerja di perusahaan yang menjadikan bidang kehumasan sebagai usaha utamanya, maka para profesional humas dapat memperoleh kesempatan yang jauh lebih luas untuk berkontribusi dan berkembang. Selain itu, anggaran yang disediakan pun dengan sendirinya akan lebih relevan sehingga program-program yang disusun pun dapat terealisasi lebih maksimal.

Itulah sebabnya, para profesional humas harus pandai-pandai memilih pekerjaan yang tepat di perusahaan yang tepat pula. Hal ini sangat penting agar para profesional humas tidak terjebak dalam "zona nyaman" yang perlahan-lahan akan melunturkan kompetensi mereka sebagai seorang praktisi humas yang profesional.

Berikut ini adalah tips bagi para profesional humas dalam menentukan pilihan institusi atau tujuan tempat bekerja, sebagai berikut :

  1. Prioritaskan pilihan pada perusahaan yang usaha utamanya bergerak pada bidang komunikasi, misalnya industri media massa (televisi, radio, majalah, koran), dll.

  2. Prioritaskan pilihan pada perusahaan yang usaha utamanya sangat mengandalkan peran komunikasi, misalnya industri migas, transportasi udara, dll.

  3. Prioritaskan pilihan pada organisasi nir laba internasional yang menjadikan komunikasi sebagai penggerak program-programnya, misalnya organisasi badan internasional PBB (unesco, unicef, who, dll.), asean, green peace, dll.

  4. Prioritaskan pilihan pada institusi pemerintah yang sangat menyadari kebutuhan dan peranan komunikasi, misalnya departemen luar negeri, dll.

Selain bekerja di institusi yang prioritas seperti tersebut di atas, masih banyak institusi lain yang tidak kalah menarik, misalnya pekerjaan humas atau komunikasi yang berkaitan dengan consumer product, jasa layanan publik, gaya hidup atau periklanan dan perhotelan. Hanya saja, profesi-profesi tersebut mengsyaratkan jam kerja lebih banyak.

Pada kenyataannya, saat ini belum terlalu banyak profesional humas/komunikasi yang mumpuni di Indonesia. Maka, jadilah profesional yang punya nilai lebih, menguasai riset komunikasi, bahasa asing dan teknologi komunikasi bisa jadi nilai jual yang tinggi bagi para profesional humas/komunikasi dalam memperoleh pekerjaan dengan pendapatan yang fantastis. Jadi, selamat berjuang !

No comments:

Post a Comment