Thursday, 30 April 2009
INTEGRITAS CALON PROFESIONAL
STRATEGI KOMUNIKASI H1N1
Menteri Kesehatan RI, Siti Fadhilah menegaskan bahwa, penyebaran virus H1N1 ini memang lebih cepat daripada virus H1N5 yang menyebabkan penyakit flu burung (avian flue). Namun menurutnya, virus H1N1 ini tidak lebih ganas daripada virus H1N5. Sementara para dokter di berbagai daerah seperti yang ditayangkan di televisi, justru menyatakan sebaliknya. Para dokter yang penuh inisytaif melakukan kampanye di berbagai area publik ini menyatakan bahwa virus ini lebih membahayakan daripada virus H1N5. Mana yang benar ? Wallahualam bisawam ....
Mengamati dari penanganan kasus sebelumnya, Menkes mengutamakan strategi komunikasi yang mengarah pada pengelolaan opini publik untuk menghindari mobilisasi umum atau kepanikan. Maksudnya, pada penganganan kasus flu burung Menkes selalu meyakinkan seluruh masyarakat agar tidak perlu terlalu khawatir, dan segera menghubungi dokter serta rumah sakit rujukan kepada para penderita agar mendapat perawatan lebih lanjut. Strategi serupa juga dilakukan oleh Menkes dalam menanggapi kasus susu bubuk formula yang mengandung melamin.
Kini, dalam menghadapi kasus penyebaran virus H1N1, Menkes pun menggunakan jurus yang sama. Selain tentu saja tetap memperkuat jajarannya dengan pelayanan medis yang baik di seluruh Indonesia, menkes juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pencegahan, khususnya dengan pengelola bandara sebagai entry point warga asing yang masuk ke wilayah Indonesia, yang berpotensi membawa virus penyakit tersebut.
Kabar baiknya tentang pandemi virus ini adalah, konon khabarnya virus ini masih 'beredar' hanya di wilayah eropa, dan belum memasuki wilayah asia. Namun, masalahnya kecurigaan Menkes perihal upaya dunia barat menjadikan Indonesia sebagai 'kelinci percobaaan' berbagai senjata biologis khususnya virus berbagai penyakit mematikan ini, perlu dicermati secara seksama. Belajar dari banyak kasus sebelumnya, dunia barat selama ini cenderung bersikap bahil kepada negara berkembang khususnya dunia Islam atau negara di belahan timur yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Sebagai rakyat biasa, tentulah kita menjalani hidup dengan penuh amanah sesuai tugas kita sebagai umat. Maka jadilah umat yang baik, jalankan syariat dengan sebenar-benarnya. Salah satunya dengan menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah sebagaian dari iman. Begitu pun halnya dalam menghadapi penyebaran penyakit seperti saat ini. Islam mengajarkan, bahwa pada masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, saat Nabi menghadapi merebaknya penyakit yang membahayakan seperti ini, beliau menganjurkan seluruh umatnya untuk tidak bepergian ke luar wilayah untuk menghindari penyebaran penyakit secara lebih luas ke berbagai wilayah lainnya. Dari sinilah prinsip isolasi melahirkan penciptaan, pembangunan, pendirian, dan pengoperasian sebuah rumah sakit, yang terus dirasakan manfaatnya hingga sekarang. Begitulah Islam ....
Wednesday, 29 April 2009
KELUAR DARI "COMFORT ZONE"
Silent killer, begitulah kira-kira julukan yang paling pas bagi situasi zona nyaman. Karena, akibat yang ditimbulkan dari zona nyaman ini baru diketahui biasanya setelah orang yang bersangkutan menyadari bahwa dirinya sudah tidak punya lagi nilai jual, sudah tertinggal, tidak competitive, tidak punya bargaining position yang bagus lagi.
Bagi mereka yang ingin melakukan totalitas dalam berkarir, maka sebaiknya berhati-hati dengan zona nyaman ini. Sebaliknya bagi mereka yang tidak mengutamakan totalitas dalam berkarir, maka bekerja tentulah bukan sesuatu yang perlu diupayakan secara total.
TIPS ANTISIPASI MENGHADAPI ZONA NYAMAN :
- Pastikan, apakah pekerjaan yang saat ini anda tekuni adalah bidang pekerjaan yang paling anda idam-idamkan ;
- Lakukan evaluasi karir anda saat memasuki tahun ketiga, apakah sudah ada peningkatan atau belum. Bila tidak, anda harus berhati-hati ;
- Bila anda mencintai pekerjaan yang anda teknui saat ini dan hingga tahun ketiga belum ada kemajuan dalam jenjang karir anda, yakinkan diri anda untuk berani melakukan bargaining dengan atasan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dan sesuai dengan kemampuan anda saat ini ;
- Bila tidak, segera kirimkan aplikasi ke perusahaan lain secara lebih selektif dengan pertimbangan pendapatan lebih baik, posisi lebih baik atau lebih baik keduanya ;
- Jangan terjebak dengan posisi tinggi di perusahaan kecil/lokal yang tidak pasti kelanjutannya. Sebaliknya, prioritaskan aplikasi anda di perusahaan yang well established ;
- Banyaklah bergaul dan bangunlah jaringan seluas mungkin. Pergaulan & jaringan yang luas membuat anda akan selalu mengikuti perkembangan dunia kerja ;
- Tingkatkan kemampuan diri anda dengan berbagai keahlian yang nyata, spesifik dan sesuai kebutuhan pasar/dunia kerja saat ini ;
- Perhatikan pertambahan usia anda, semakin bertambah usia anda, semakin kecil peluang anda dalam membangun karir, terlebih bila anda belum mempunyai pengalaman dalam manajerial sama sekali ;
- Fokus. Sangat penting membangun karir secara fokus sehingga menghasilkan 'track record' yang mengagumkan ;
- Miliki kepribadian yang menarik. Pandai saja tidak cukup. Seringkali, dalam dunia kerja lebih banyak mengandalkan faktor x ketimbang keahlian, kompetensi anda sesungguhnya. Kemampuan softskill anda biasanya lebih banyak membantu membangun karir anda atau sebalinya, meruntuhkan karir anda.
Banyak orang, tidak merasa bahwa dirinya tengah berada di zona nyaman. Itulah sebanya, jangan menutup diri anda dengan dunia luar, yaitu lingkungan selain lingkungan kerja anda saat ini. Selamat berjuang dan tetap semangat membangun karir anda !
Wednesday, 22 April 2009
TIPS BEKERJA BAGI PROFESIONAL HUMAS
Bila seorang praktisi humas bekerja di perusahaan yang menjadikan bidang kehumasan hanya sebagai pelengkap atau pendukung saja, maka umumnya, kegiatan dan fungsi humas tidak dapat berperan secara optimal.
Sebaliknya, bila pra praktisi humas bekerja di perusahaan yang menjadikan bidang kehumasan sebagai usaha utamanya, maka para profesional humas dapat memperoleh kesempatan yang jauh lebih luas untuk berkontribusi dan berkembang. Selain itu, anggaran yang disediakan pun dengan sendirinya akan lebih relevan sehingga program-program yang disusun pun dapat terealisasi lebih maksimal.
Itulah sebabnya, para profesional humas harus pandai-pandai memilih pekerjaan yang tepat di perusahaan yang tepat pula. Hal ini sangat penting agar para profesional humas tidak terjebak dalam "zona nyaman" yang perlahan-lahan akan melunturkan kompetensi mereka sebagai seorang praktisi humas yang profesional.
Berikut ini adalah tips bagi para profesional humas dalam menentukan pilihan institusi atau tujuan tempat bekerja, sebagai berikut :
- Prioritaskan pilihan pada perusahaan yang usaha utamanya bergerak pada bidang komunikasi, misalnya industri media massa (televisi, radio, majalah, koran), dll.
- Prioritaskan pilihan pada perusahaan yang usaha utamanya sangat mengandalkan peran komunikasi, misalnya industri migas, transportasi udara, dll.
- Prioritaskan pilihan pada organisasi nir laba internasional yang menjadikan komunikasi sebagai penggerak program-programnya, misalnya organisasi badan internasional PBB (unesco, unicef, who, dll.), asean, green peace, dll.
- Prioritaskan pilihan pada institusi pemerintah yang sangat menyadari kebutuhan dan peranan komunikasi, misalnya departemen luar negeri, dll.
Selain bekerja di institusi yang prioritas seperti tersebut di atas, masih banyak institusi lain yang tidak kalah menarik, misalnya pekerjaan humas atau komunikasi yang berkaitan dengan consumer product, jasa layanan publik, gaya hidup atau periklanan dan perhotelan. Hanya saja, profesi-profesi tersebut mengsyaratkan jam kerja lebih banyak.
Pada kenyataannya, saat ini belum terlalu banyak profesional humas/komunikasi yang mumpuni di Indonesia. Maka, jadilah profesional yang punya nilai lebih, menguasai riset komunikasi, bahasa asing dan teknologi komunikasi bisa jadi nilai jual yang tinggi bagi para profesional humas/komunikasi dalam memperoleh pekerjaan dengan pendapatan yang fantastis. Jadi, selamat berjuang !
FENOMENA PARA PENERUS BANGSA
- Anak-anak sekolah tidak hafal Pancasila;
- Anak-anak sekolah tidak hafal lagu kebangsaan Indonesia Raya;
- Anak-anak sekolah tidak hafal nama dan biografi para pahlawan nasional;
- Anak-anak sekolah tidak mengerti letak geografi dan keunggulan berbagai kota di tanah air;
- Anak-anak sekolah tidak hafal nama bandar udara dan atau dermaga berbagai kota di Indonesia;
- Anak-anak sekolah tidak hafal "Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945"
- Anak-anak sekolah tidak wajib mengikuti kegiatan pramuka;
- Anak-anak sekolah mengenakan seragam tidak secara wajar ; rok terlalu pendek, blus tidak dimasukan, hari senin tidak mengenakan sepatu hitam, rambut tidak rapi dan diikat dengan berbagai asesoris warna-warni, rambut dicat berwarna-warni, bahkan menggunakan make up;
- Anak-anak sekolah & mahasiswa semakin agresif dan temperamental;
- Anak-anak sekolah & mahsiswa tidak menguasai budaya daerah setempat ; berbahasa daerah, menguasai tarian daerah, menyanyikan lagu daerah, dst.
ORGANISASI PROFESI
- ISKI (Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia), organisasi ini keberadaannya per-rayon (wilayah) ;
- Aspaskom (Asosiasi Paska Sarjana Komunikasi), koordinatornya oleh Universitas Indonesia;
- Perhumas (Perhimpunan Hubungan Masyarakat), hubungi http://www.perhumas.or.id/
- Bakomumas (Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat), koordinatornya di bawah pengawasan Departemen Komunikasi dan Informasi, hubungi http://www.bakohumas.depkominfo.go.id/
Semoga, dengan bergabungnya para praktisi humas dengan berbagai organisasi profesional yang ada, dapat semakin meningkatkan kemampuan, wawasan, dan pengalaman para praktisi humas sehingga dapat berkontribusi lebih nyata kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam perjalannya mencapai cita-cita mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Tuesday, 21 April 2009
SKKNI BIDANG KEHUMASAN, KOMPETENSI KHUSUS
- KOM. PR03.001.01, Melakasanakan Master of Ceremony
- KOM. PR03.002.01, Melaksanakan fungsi moderator
- KOM. PR03.003.01, Pertukaran informasi lisan dalam Bahasa Inggris
- KOM. PR03.004.01, Menulis dalam Bahasa Inggris
- KOM. PR03.005.01, Menyampaikan presentasi dalam Bahasa Inggris
- KOM. PR03.006.01, Merencanakan dan melaksanakan rapat
- KOM. PR03.007.01, Membuat anggaran laporan keuangan
- KOM. PR03.008.01, Memonitor kinerja staf
- KOM. PR03.009.01, Mengelola tim dan staf
SKKNI BIDANG KEHUMASAN, KOMPETENSI INTI
- KOM. PR02.001.01, Membuat kliping
- KOM. PR02.002.01, Membuat dokumentasi perjalanan
- KOM. PR02.003.01, Melaksanakan kegiatan open house
- KOM. PR02.004.01, Melaksanakan kegiatan internal gathering
- KOM. PR02.005.01, Menyelenggarakan kompetisi
- KOM. PR02.006.01, Melaksanakan aktivitas protokoler
- KOM. PR02.007.01, Menyeleksi proposal sponsorship
- KOM. PR02.008.01, Melaksanakan ajang khusus
- KOM. PR02.009.01, Melaksanakan kegiatan seminar, konferensi, dan lokakarya
- KOM. PR02.010.01, Membuat materi ringkasan (briefing material)
- KOM. PR02.011.01, Memetakan media
- KOM. PR02.012.01, Monitoring media
- KOM. PR02.013.01, Membuat siaran pers
- KOM. PR02.014.01, Melaksanakan konferensi pers
- KOM. PR02.015.01, Melaksanakan media tour
- KOM. PR02.016.01, Menjalin hubungan dengan media
- KOM. PR02.017.01, Melaksanakan program darurat
- KOM. PR02.018.01, Membuat laporan program kehumasan
- KOM. PR02.019.01, Membuat proposal program/kegiatan kehumasan
- KOM. PR02.020.01, Membuat perencanaan program kehumasan
- KOM. PR02.021.01, Melakukan presentasi
- KOM. PR02.022.01, Melakukan pidato
- KOM. PR02.023.01, Menyusun naskah pidato
- KOM. PR02.024.01, Melakukan wawancara
- KOM. PR02.025.01, Membuat publikasi internal
- KOM. PR02.026.01, Membuat publikasi eksternal
- KOM. PR02.027.01, Menyusun data dan informasi strategis
- KOM. PR02.028.01, Membuat company profile
- KOM. PR02.029.01, Melaksanakan fungsi juru bicara/spokeperson
- KOM. PR02.030.01, Mengikuti pameran
- KOM. PR02.031.01, Merancang identitas organisasi/institusi
- KOM. PR02.032.01, Membuat laporan tahunan
- KOM. PR02.033.01, Melaksanakan program kemanusiaan
- KOM. PR02.034.01, Merancang evaluasi program kehumasan
- KOM. PR02.035.01, Melaksanakan pendekatan human relations
- KOM. PR02.036.01, Memberikan conselling
- KOM. PR02.037.01, Melakukan lobby
- KOM. PR02.038.01, Melakukan negosiasi
- KOM. PR02.039.01, Melakukan komunikasi dengan kelompok tertentu
- KOM. PR02.040.01, Memberikan sosialisasi dan edukasi stakeholders
- KOM. PR02.041.01, Melaksanakan community relations
- KOM. PR02.042.01, Melaksanakan investor relations
- KOM. PR02.043.01, Melakukan komunikasi dalam situasi krisis
- KOM. PR02.044.01, Mengelola isu negatif
- KOM. PR02.045.01, Membuat opini untuk media massa
- KOM. PR02.046.01, Manajemen isu dan pendapat umum
- KOM. PR02.047.01, Melaksanakan evaluasi kegiatan humas
- KOM. PR02.048.01, Menyelenggarakan pameran
- KOM. PR02.049.01, Menyelenggarakan cyber public relations
- KOM. PR02.050.01, Melaksanakan FGD (focus group discussion)
- KOM. PR02.051.01, Melaksanakan penelitian keterbacaan (study readability)
- KOM. PR02.052.01, Melaksanakan pengumpulan pendapat umum
- KOM. PR02.053.01, Melaksanakan analisisi isi (content analysis)
- KOM. PR02.054.01, Membuat mekanisme tatalaksana humas
- KOM. PR02.055.01, Mengelola bidang pekerjaan kehumasan
SKKNI BIDANG KEHUMASAN, KOMETENSI UMUM
- KOM. PR01.001.01, Mengakses & memanggil data komputer
- KOM. PR01.002.01, Membuat dokumen di komputer
- KOM. PR01.003.01, Merancang dan mengembankan dokumen, laporan dan lembra kerja dengan komputer
- KOM. PR01.004.01, Merencanakan penggunaan TI di bagian humas
- KOM. PR01.005.01, Melaksanakan koordinasi lintas fungsi dalam organisasi
- KOM. PR01.006.01, Menerapkan kepemimpinan (leadership)
- KOM. PR01.007.01, Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance)
Sunday, 12 April 2009
TIPS MENGUMPULKAN DATA MELALUI KUESIONER
- Kenali kharakteristik responden, kelebihan & kekurangannya, untuk menentukan cara pembagian kuesioner;
- Bila jumlah responden relatif besar & tersebar, gunakan petugas kuesioner tambahan;
- Lakukan pembagian kuesioner pada waktu yang bersamaan, untuk menghindari bias;
- Sediakan waktu yang cukup bagi responden untuk mengisi lembar kuesioner;
- Sediakan tempat yang nyaman, kursi, meja, alat tulis yang memudahkan responden;
- Lengkapi lembar kuesioner dengan petunjuk pengisian yang jelas;
- Lakukan simulasi sebelum responden melakukan pengisian;
- Lebihkan jumlah (%) sampel untuk menghindari pengembalian data responden yang tidak sempurna (sebagai pengganti);
- Berikan cenderamata sebagai ucapan terima kasih, bila memungkinkan;
Friday, 3 April 2009
SKKNI HUMAS INTI, KOM.PR02.013.01
Sebagai sebuah produk komunikasi, pembuatan press release harus memperhatikan prinsip-prinsip jurnalistik dalam penyajiannya. Dalam pelaksanaannya, press release dibagikan bersamaan dengan kegiatan konferensi pers, atau sebaiknya dibagikan kepada pekerja media sejak sebelum acara konferensi pers dimulai.
TIPS MEMBUAT PRESS RELEASE :
- Memenuhi unsur-unsur 5 W + 1 H
- Gunakan Bahasa Indonesia Jurnalistik yang baik namun tetap populis
- Disajikan dalam kertas berkepala surat dengan alamat organisasi/perusahaan resmi
- Mencantumkan hari dan tanggal
- Mencantumkan judul yang menarik
- Mencantumkan identitas petugas humas yang dapat dihubungi dengan mudah
- Upayakan tersaji dalam 1 (satu) lembar halaman
Press Release sangat berguna bagi pekerja media, dalam memperoleh informasi yang memadai mengenai topik yang akan disampaikan dalam konferensi pers. Selain itu, berbekal press release yang ada maka akan memudahkan para pekerja media dalam menggali informasi secara lebih luas melalui berbagai pertanyaan.
Untuk mendukung informasi yang disampaikan dalam press release, sebaiknya press release juga dilengkapi dengan berbagai data lainnya yang biasanya tersedia dalam bentuk media kit. Media kit ini dapat terdiri dari profil perusahaan, pilihan gambar dalam bentuk soft copy maupun hard copy, brosur, maupun contoh produk
KONFERENSI PERS
PROSEDUR PENYELENGGARAAN KONFERENSI PERS
- Penentuan waktu (hari, tanggal & waktu pelaksanaan)
- Penentuan materi pesan yang akan disampaikan
- Penentuan komunikator/pembicara utama
- Penentuan komunikator/pembicara penunjang, bila dibutuhkan
- Penentuan strategi proses penyampaian pesan
- Penentuan daftar media massa yang akan diundang
- Pemberitahuan kepada pekerja media melalui undangan resmi
- Konfirmasi kehadiran tamu undangan
- Persiapan & pembuatan press release
- Pelaksanaan
- Evaluasi
- WAKTU. Tentukan waktu penyelenggaraan secermat mungkin, sesuaikan dengan materi pesan yang akan disampaikan. Ingat : situasi & kondisi tempat & waktu penyelenggaraan dapat berpengaruh secara psikologis terhadap berkembangnya isu juga keberhasilan penyampaian pesan.
- UNDANGAN. Sebarkan undangan resmi secara tertulis jauh-jauh hari, maksimal 1 (satu) minggu sebelum acara. Bila perlu, ingatkan lagi melalui telepon atau sms.
- KONFIRMASI. Lakukan konfirmasi secara proaktif melalui telepon langsung.
- FOKUS. Batasi dan konsentrasi pada materi pesan yang akan disampaikan, kuasai dengan baik agar tidak terjadi pembicaraan yang melebar.
- PEMBICARA. Tentukan komunikator yang kompeten dengan permasalahan yang ada dan berikan trik-trik bagaimana menjadi pembicara publik yang efektif & menarik. Ingat : tidak setiap konferensi pers selalu tepat bila diwakili oleh pejabat humas sebagai pembicara.
- STRATEGI. Jaga dan patuhi komitmen tentang strategi komunikasi yang telah diarahkan oleh humas sebagai seorang profesional yang ahli di bidangnya, patuhi koridor yang ada. Ingat : utamakan satu suara sebagai sebuah corporate statement.
- PRESS RELEASE. Buatlah press release yang baik dengan mencantumkan identitas organisasi/perusahaan secara lengkap.
- RISET. Lakukan audit humas sebagai evaluasi keberhasilan dan citra terhadap penyelenggaraan konferensi pers. Lakukan pula audit program monitoring lingkungan sebagai evaluasi terhadap perkembangan isu pesan yang telah disampaikan mengenai perusahaan.
- EVALUASI. Evaluasilah hasil kegiatan konferensi pers yang telah digelar khususnya dalam hal pemberitaan atau ekspos media yang dipublikasikan berkaitan dengan konferensi pers tersebut. Walaupun kesuksesan sebuah kegiatan konferensi pers sangatlah relatif dan tidak dapat ditentukan oleh keberhasilan ekspos berita sehubungan dengan kegiatan konferensi pers tersebut, namun penting untuk tetap melakukan evaluasi untuk mengetahui hal-hal apa yang menyebabkan ekspos media tidak dilakukan seperti yang diharapkan oleh perusahaan (apakah ada hal yang lebih memiliki nilai berita, atau alasan lainnya).
Thursday, 2 April 2009
SKKNI HUMAS INTI, KOM.PRO2.003.001
- Pelanggan
- Pemerintah
- Media massa
- Masyarakat umum (pelajar)
PROSEDUR PENYELENGGARAAN OPEN HOUSE :
- Penerimaan para tamu oleh tim humas sebagai perwakilan manajemen. Prosesi penerimaan biasanya dilakukan secara resmi dalam sebuah ruang khusus dengan susunan acara yang baik;
- Pembagian kuesioner untuk mengukur brand awareness, bila diperlukan;
- Peninjauan ke area show case, display, bila ada;
- Peninjauan ke area produksi. Umumnya, sebuah perusahaan manufaktur akan memiliki area khusus untuk kegiatan peninjauan ini;
- Menyaksikan penayangan video profil perusahaan;
- Diskusi & tanya jawab;
- Pembagian cenderamata (bila ada);
- Evaluasi : Pembagian kuesioner untuk mengukur citra (audit humas) kegiatan Open House, bila diperlukan;
- Penutup;
TIPS MENYELENGGARAKAN OPEN HOUSE :
- Perhatikan waktu berlangsungnya kegiatan Open House, khususnya dalam kegiatan kunjungan pabrik. Sesuaikan dengan jam kerja pegawai, bila tidak ingin pengunjung kecewa karena proses produksi terhenti saat istirahat makan siang.
- Optimalkan kemampuan petugas humas sebagai sumber informasi yang mumpuni tentang kegiatan perusahaan, agar selama proses open house berlangsung, tamu memperoleh jawaban yang benar dan diplomatis tentang perusahaan/organisasi.
- Siapkan petugas humas dalam jumlah yang cukup, sesuai jumlah tamu yang hadir.
- Gunakan alat pengeras suara portable. Alat pengeras suara sangat mempengaruhi kesuksesan proses open house terlebih pada saat melakukan kunjungan pabrik.
- Gunakan layar lebar untuk menyaksikan video company profile dengan sound system yang baik. Penggunaan TV sangat tidak disarankan, kecuali tamu yang hadir kurang dari sepuluh orang.
- Sediakan moda transportasi, bila jarak ruang penerimaan dan area produksi berjauhan atau berbeda gedung.
- Bila hujan, sediakan payung yang cukup.
KLIPING
- Kepala surat & unit kerja yang menerbitkan kliping
- Nama & logo perusahaan
- Hari & tanggal
- Nama & halaman media yang dikliping
- Topik berita yang dikliping
- Area "kesimpulan" & "saran"
- Identitas penanggung jawab kliping
- Ruang yang cukup untuk me"nempelkan" guntingan berita
- Scanning media massa, baca secara cepat, pusatkan pada headline dan rubrik yang relevan dengan kegiatan organisasi. Bila dilakukan oleh seorang petugas humas, proses scanning untuk 6 - 10 surat kabar, maksimal dibutuhkan waktu 15 menit. Bila lebih banyak media massa yang harus dipilah, lakukan penambahan waktu secara proporsional, atau lakukan penambahan petugas humas;
- Salin berita yang sudah dipilih menggunakan mesin pengganda (foto kopi). Perhatikan : pembesaran atau pengecilan ukuran berita sesuai kebutuhan dan ketersediaan area kliping. Bila tulisan muncul dalam area kolom berita hanya sedikit & kecil, lakukan pembesaran secara wajar sehingga memudahkan bagi pembaca. Begitu pun sebaliknya;
- Lengkapi data kliping selengkap mungkin : hari & tanggal, sumber berita, media & halaman, serta topik berita;
- Buat kesimpulan berita. Perhatikan unsur 5 W + 1 H. Tambahkan saran atau komentar bila diperlukan. Saran & komentar sangat bermanfaat bagi manajemen dalam membuat keputusan yang dibutuhkan berkaitan dengan kliping yang ada;
- Cantumkan identitas penanggung jawab kliping.
- Penting : perhatikan pula estetika tampilan kliping seperti ukuran, komposisi dan kejelasan hasil salinan (foto kopi) sehingga secara keseluruhan kliping dapat dibaca dengan nyaman;
- Waktu. Selesaikan kliping maksimal pukul 09.00 dan sudah tersedia di meja BOD dan middle manajemen;
- Lakukan hal sama secara online;