Saturday 23 May 2009

PERAN PUBLIC RELATIONS

Profil Profesi Public Relations di USA :
  • Merupakan emerging profession alias profesi yang terus mengalami perkembangan
  • (Konsekuensi logisnya) profesi public relations (PR) mempunyai sebutan (general affairs, corporate communication, dll. ) sekaligus peran yang sangat beragam
  • Menjadi pekerjaan terbaik pada era '90-an
  • Pada tahun 1968 hanya 25% perempuan yang menekuni profesi PR, di tahun 1990 lebih dari 66% praktisinya adalah perempuan
  • 92% bachelor, 25% master, 2% doctor

PROFIL PROFESI PUBLIC RELATIONS di INDONESIA menunjukkan gejala sbb :

  1. Masih ditemui peran PR yang bersifat methods of communication dan belum state of being (melembaga). Artinya peran PR sesungguhnya telah dilakukan namun baru sebatas metode, cara atau aktivitas yang kadang bercampur dengan peran-peran dalam organisasi yang lain (pemasaran, hukum, SD, dll.). Jadi, peran PR belum melembaga secara spesifik atau terpisah dengan tanggung jawab khusus mengenai kehumasan.
  2. Profesi PR menjadi multi entry dicipliner proffesion di mana setiap orang dengan background apapun dapat memasuki profesi ini tanpa mengsyaratkan kompetensi khusus baik khususnya secara akadmis.
  3. Decision Maker atau pejabat PR tidak ditampuk oleh SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang kehumasan. Akibatnya, peran PR menjadi tidak optimal.
  4. Peran PR terhambat oleh komitmen manajemen organisasi. Pemahaman top level management yang terbatas mengenai peran PR menyebabkan PR juga tidak dapat berperan secara optimal. Jadi PR hanya dianggap sebagai buffer atau penyangga, pendukung dalam suatu rangkaian fungsi manajemen belaka.
  5. Keberadaan PR jauh dari top level management. Akibatnya, PR tidak memiliki kewenangan yang sesuai dengan kebutuhannya. Kondisi ini menyebabkan PR tidak dapat memainkan peran strategisnya. Sebaliknya, peran PR akhirnya hanya sebatas pelaksana atau teknis komunikasi saja.

PR ASSIGNMENT :

  1. Writing & editing
  2. Media relations & Media Mapping
  3. Research
  4. Management & Administration
  5. Conselling
  6. Special event
  7. Speech
  8. Production
  9. Training
  10. Contact

PR's ROLE (PERAN PR) :

  1. Teknisi Komunikasi
  2. Expert Prescriber
  3. Fasilitator Komunikasi
  4. Fasilitator Pemecah Masalah

Pada perkembangannya, peran PR tergolong dalam 2 (dua) PERAN DOMINAN :

  1. Teknisi PR : melakukan pekerjaan tradisional PR yang bersifat teknis sperti menulis, klipping, atau hal-hal yang berkaitan dengan tim kreatif dan bukan yang berkaitan dengan proses strategis serta pengambilan keputusan
  2. Manajer PR : merupakan peran yang meliputi expert prescriber (pakar perumus), fasilitator komunikasi & fasilitator pemecah masalah. Pada kelompok ini, peran PR meliputi proses manajemen strategis seperti penyusunan program kerja, melakukan fungsi mediator bagi kedua publiknya dan sebagai advisor dalam proses pengambilan keputusan atau pemecah masalah

SYARAT PROFESIONALISME :

  1. Membutuhkan pendidikan spesial, berbasis teori & pengetahuan unik
  2. Menyediakan pelayanan unik, esensial & diakui oleh komunitas
  3. Mengutamakan pelayanan publik & tanggung jawab sosial di atas kepentingan pribadi
  4. Memberikan otonomi kepada praktisi dgn tanggung jawab
  5. Berlakukan aturan & standar kinerja mel. asosiasi

No comments:

Post a Comment